TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK
– Suara meriam karbit yang menggelegar benar-benar menggetarkan Kota
Pontianak, Kalbar, Sabtu (18/8/2012) malam hingga Minggu
(19/8/2012). Warga Pontianak tumpah-ruah ke pinggiran Sungai Kapuas
untuk menyaksikan festival meriam karbit.
Festival
meriam karbit sudah menjadi tradisi bagi warga di pinggiran Sungai
Kapuas sejak lama. Setiap bulan Ramadan hingga Idul Fitri, biasanya
menjelang berbuka puasa, warga membunyikan meriam karbit.
Meriam
karbit berupa kayu yang dilobangi seperti layaknya meriam. Sebagai
bahan dasar agar bisa berbunyi menggelegar warga menggunakan karbit yang
kemudian disulut dengan api.
Momen ini kini
dikelola Dinas Periwisata dan Kebudayaan Kota Pontianak. Setiap tahun
dibuat festival yang diikuti warga di pinggiran Sungai Kapuas. *
Penulis : stefanusakim
Editor : stefanusakim
Sumber : Tribun Pontianak
|
Pontianak Punye Cerite
Senin, 20 Agustus 2012
Meriam Karbit
TEMPAT WISATA KOTA PONTIANAK
untuk tiba dipontianak menggunakan pesawat, pertama kali Anda akan disambut di Bandara Supadio pontianak, yang kental dengan sentuhan ukiran etnis Dayak kalimantan barat, bandara yang terletak diluar kota Pontianak, yaitu Kabupaten kuburaya, yang memerlukan waktu lebih kurang 30 menit menuju kota, dimana sepanjang perjalanan disuguhkan panorama alam berupa sawah-sawah yang hijau membentang. wisata akan segera dimulai dikota Pontianak, kalimantan barat, Kota Khatulistiwa...
untuk tempat wisatanya (sudah semua saya kunjungi) dimulai dengan 1. TUGU KHATULISTIWA, atau Equator Monument berada di Jalan Khatulistiwa, Pontianak Utara! semua sejarah tentang berdirinya tugu ini, lengkap tersaji didalam bangunan tugu
dibagian dalam tugu sangat cocok untuk berdokumentasi ria...
tempat kedua adalah
2. WATER FRONT CITY (ALUN-ALUN KAPUAS)
tempat lapang yang berada tepat di bentangan sungai kapuas,dapat menjadi tempat tujuan wisata berikutnya, anda akan disambut dengan pemadangan indah sungai kapuas, yang dilengkapi dengan aktivitas-aktivitas penduduk pontianak yang umumnya mengandalkan air sungai kapuas.
dan betapa indahnya suasana pada malam hari.
3. KERATON KADARIAH DAN MASJID JAMI'
Keraton
Pontianak yang megah dengan struktur bangunan dari kayu yang kokoh,
didirikan oleh Sultan Syarief Abdurrachman Alqadrie pada tahun 1771.
Keraton
ini memberikan daya tarik khusus bagi para pengunjung dengan banyaknya
artefak atau benda-benda bersejarah seperti beragam perhiasan yang
digunakan secara turun-temurun sejak zaman dahulu.
Di
samping itu, koleksi Tahta, meriam, benda-benda kuno, barang
pecah-belah, dan foto keluarga, yang telah mulai pudar, menggambarkan
kehidupan masa lampau.
Terdapat
mimbar yang terbuat dari kayu, serta ada pula cermin antik dari
Perancis yang berada di aula utama yang oleh masyarakat setempat sering
disebut “Kaca Seribu”.
Sultan
juga meninggalkan harta-harta pusaka dan benda-benda warisan lainnya
kepada anggota keluarga yang masih ada, untuk dipelihara dan dirawat.
Keraton Kadariah yang berada didaerah kampung Dalam Bugis, Kecamatan
Pontianak Timur ini, dapat dicapai dalam waktu kurang lebih 15 menit
dari pusat Kota Pontianak.
disana juga terdapat masjid jami' masjid tertua di pontianak
4.RUMAH BETANG (RUMAH ADAT SUKU DAYAK)
Rumah betang adalah salah satu rumah adat suku Dayak, suku yang mendominasi di Kalimantan (Barat)/ Borneo.
Rumah
Panjang atau disebut rumah betang adalah sebuah tiruan (reflika) dari
rumah panjang tradisional suku Dayak di daerah pedalaman Kalimantan.
Rumah ini dibangun dengan tiang tinggi lebih dari 2 meter, sehingga
orang dapat dengan leluasa berjalan di bawah dan di dalam rumah.
Rumah
Panjang terletak di Jalan Sutoyo Pontianak, berdampingan dengan
Perpustakaan Daerah Propinsi Kalimantan Barat, sekitar 100 meter dari
Museum Propinsi. Di lokasi ini biasanya dilakukan gawai Adat Dayak
yaitu pesta panen padi yang dilakukan etnis Dayak dengan menampilkan
berbagai kesenian dan tradisi dari sub-sub etnis Dayak yang ada di
Kalimantan Barat.
ditempat
ini, kita juga bisa lebih mengenal berbagai adat-adat suku dayak, dan
rumah betang sering dijadikan tempat untuk berlatih tarian, dari
berbagai sanggar dipontianak.
5.ALOE VERA CENTER
Pontianak
terkenal dengan lidah buayanya. Berhubung ukurannya yang lumayan
besar, jadi dagingnya banyak dan bisa dimanfaatin untuk jadi minuman,
dodol, dan makanan ringan lainnya.
Aloe
vera adalah tumbuhan atau tanaman yang sudah digunakan berabad-abad
untuk berbagai macam tujuan. Sejak 4.000 tahun yang lalu, Aloe Vera
telah dikenal khasiatnya karena di dalam daunnya mengandung berbacam
macam nutrisi. Di Yunani pada tahun 333 SM, Aloe vera dikenal sebagai
tanaman untuk mengobati berbagai macam penyakit, demikian juga di
China, orang menyebutnya sebagai tanaman suci.
Aloe
vera sebenarnya berasal dari kapulauan Canari, Afrika Utara. Di Kota
Pontianak, Aloe vera dikenal dengan sebutan Lidah Buaya. Pada tahun
1990, Lidah Buaya mulai dibudidayakan. Aloe Vera Centre didirikan pada
tahun 2002. Di kawasan ini dapat dilihat bagaimana Aloe vera dibuat
menjadi tepung dan berbagai jenis makanan seperti dodol, minuman dan
berbagai jenis sajian lainnya. Nutrisi yang terkandung pada Aloe vera
dapat digunakan sebagai pencegah berbagai macam penyakit, menjaga
kebugaran seksual, perawat kulit dan kosmetik. Berbagai macam makanan
dan muniman hasil olahan Aloe vera banyak tersedia di toko-toko dan
pusat perbelanjaan di Kota Pontianak.
Di
lokasi Aloe vera centre ini terdapat juga Orchid Centre, yaitu pusat
pembudidayaan berbagai macam jenis anggrek, termasuk anggrek hitam,
species anggrek khas Kalimantan yang kini sudah mulai langka. ayo.. liburan yang memberikan ilmu pengetahuan sudah menunggu dipontianak!6. MUSEUM NEGERI KAL-BAR
tentu saja, tempat yang lengkap untuk mengetahui kalimantan barat, ya disini tempatnya...
yang terletak dijalan ahmad yani pontianak!
sekian dulu ya tempat wisata yang ada dipontianak, yang diluar pontianak ada di yang udah saya posting, baru satu yaitu exsotisme mempawah, yang lain menyusul yah... I LOVE PONTIANAK!!!
http://antonmeirio.blogspot.com/2010/07/tempat-wisata-kota-pontianak.html
Asal Muasal Kote Pontianak
Sejarah Kota Pontianak –
Asal usul nama pontianak sesuai mitos yang tersebar adalah kaitannya
dengan kisah dongeng Syarif Abdurrahman yang sering diganggu oleh hantu
kuntilanak ketika beliau menyusuri Sungai Kapuas yang merupakan sungai
terpanjang di Indonesia. Kota pontianak oleh etnis Tionghoa Pontianak
dikenal dengan nama Khun Tien. Kota ini juga terkenal sebagai kota
khatulistiwa karena dilalui garis lintang nol derajat bumi. Di utara
kota ini, tepatnya Siantan, terdapat monumen atau Tugu Khatulistiwa yang
dibangun pada tempat yang tepat dilalui garis lintang nol derajat bumi.
Menurut cerita yang berkaitan dengan Syarif Abdurrahman yang sering
dihantui kuntilanak, Syarif Abdurrahman terpaksa melepaskan tembakan
meriam untuk mengusir hantu kuntilanak sekaligus menandakan dimana
meriam itu jatuh, maka disanalah wilayah kesultanannya didirikan. Peluru
meriam itu jatuh melewati simpang tiga Sungai Kapuas dan Sungai Landak
yang kini lebih dikenal dengan Beting Kampung Dalam Bugis Pontianak
Timur atau kota Pontianak.
Sejarah Berdirinya Kota Pontianak
Pada tanggal 24 Rajab 1181 Hijriah yang bertepatan pada tanggal 23 Oktober 1771 Masehi, rombongan Syarif Abdurrahman Alkadrie membuka hutan di persimpangan tiga Sungai Landak Sungai Kapuas Kecil dan Sungai Kapuas untuk mendirikan balai dan rumah sebagai tempat tinggal dan tempat tersebut diberi nama Pontianak. Berkat kepemimpinan Syarif Abdurrahman Alkadrie, Kota Pontianak berkembang menjadi kota Perdagangan dan Pelabuhan.
Pada tanggal 24 Rajab 1181 Hijriah yang bertepatan pada tanggal 23 Oktober 1771 Masehi, rombongan Syarif Abdurrahman Alkadrie membuka hutan di persimpangan tiga Sungai Landak Sungai Kapuas Kecil dan Sungai Kapuas untuk mendirikan balai dan rumah sebagai tempat tinggal dan tempat tersebut diberi nama Pontianak. Berkat kepemimpinan Syarif Abdurrahman Alkadrie, Kota Pontianak berkembang menjadi kota Perdagangan dan Pelabuhan.
Tahun 1192 Hijriah, Syarif Abdurrahman
Alkadrie dinobatkan sebagai Sultan Pontianak Pertama. Letak pusat
pemerintahan ditandai dengan berdirinya Mesjid Raya Sultan Abdurrahman
Alkadrie dan Istana Kadariah, yang sekarang terletak di Kelurahan Dalam
Bugis Kecamatan Pontianak Timur.
Sumber:duniabaca.com
Langganan:
Postingan (Atom)